Selamat Datang Di Blog Saya

Semoga menambah kebaikan untuk semua


Sabtu, 28 Januari 2012

Tentang Cinta


Cinta menurutku ta berwarna, ia menjadi jingga sebagaimana kau memaknainya. Ia-pun menjadi kuning, biru, dan merah sebagaimana kau menginginkannya.
Cinta bagiku ta ubahnya kumpulan narasi tentang kejujuran dan keberanian. Tentang kemarahan dan kasih sayang.
Cinta adalah lukisan yang unik dan ta terkatakan. Sebab ia meneggelamkan kita pada angan-angan dan mimpi yang abadi. Dan cintaku padamu adalah surga yang ta bisa kumasuki jika tanpamu.

Cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah;
 Duri jadi mawar, malang jadi untung, cuka jadi anggur, sedih jadi riang, setan jadi nabi, iblis jadi malaikat, sakit jadi sehat, kikir jadi dermawan,kandang jadi taman, penjara jadi istana, amarah jadi ramah, musibah jadi muhibah. Itulah cinta....

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar. Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang. Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang. Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya. Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta, akal terbaring ta berdaya. Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur. Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan

RENUNGAN UNTUK DIRI (AKU)


Aku ingin menjadi sempurna, padahal aku tau kesempurnaan itu hanya milik Allah. Oleh karenanya aku hanya ingin mensyukuri atas apa yang telah kumiliki.
Aku ingin kaya, padahal aku tau kekayaan tidak menjamin hidupku bahagia. Karenanya  aku cukup menjadi orang yang sederhana saja.
Aku ingin cantik, padahal aku tau kecantikan itu hanyalah kulit luar dan tidak akan abadi. karenanya aku hanya ingin hatiku secantik-cantiknya.
Aku ingin hidup bahagia, padahal aku tau kebahagiaan itu bisa aku dapatkan dari diriku sendiri. Oleh karena itu aku harus belajar menciptakan kebahagiaanku sendiri.
Aku ingin dicintai semua orang, padahal aku tau cinta itu hanyalah bersifat sementara. Dan aku hanya memerlukan cinta Allah saja.
Aku ingin mendapatkan suami yang ganteng, kaya dan perhatian, padahal aku tau aku tidak bisa mendapatkan sesuatu persisi dengan yang aku inginkan. Karena semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dan aku belajar untuk bersyukur atas seseorang yang akan mendampingiku kelak.
Aku ingin memiliki anak-anak yang lucu, padahal aku tau masa “kelucuan” itu ada batasnya. Dan anak sholeh-sholehah-lah yang tidak ada batasnya.
Aku ingin menunjukan sisi kecantikanku pada oranglain, padahal aku tau itu adalah aurat yang apabila seorang laki-laki yang bukan muhrim melihatku dengan nafsu, maka akan jadi penghalangku meski surga. Dan aku hanya ingin kecantikanku untuk muhrimku.
Aku ingin memperoleh kehormatan, padahal aku tau itu hanyalah soal status dan jabatan. Toh semuanya akan berakhir apabila maut datang menjemput.
Aku ingin hidup tanpa ujian, padahal aku tau. Dengan ujian aku bisa belajar untuk hidup. Bukankah kasih sayang Allah terkadang dalam bentuk ujian?
Aku ingin mempunyai baju yang bagus, keren dan mahal, padahal aku tau baju trakhir yang akan aku pakai hanyalah kain putih beraroma kapur barus.
Aku ingin mendapatkan segalanya, padahal aku tau dunia ini hanyalah tempat singgah sementara. Dan akhirat adalah tempat pelabuhan terakhir.
Allah lebih tau yang aku butuhkan bukan sekedar apa yang aku inginkan. Karena Ia Maha Tau.